Jumat, 13 Mei 2011

Kekurangan Dana, SD Filial Tangga Gelar Presean

Kayangan.-- Presean merupakan salah satu budaya warisan dari nenek moyang masyarakat sasak  yang diwariskan secara turun temurun yang sangat penting untuk dilestarikan.

Presean ini diyakini oleh orang-orang tua/ para sesepuh dahulu sebagai ritual untuk memohon turunnya hujan. Presean juga kerap kali digelar pada malam maulid adat di komunitas masyarakat adat lombok utara sebagai jelmaan dari latihan perang dan memanah pada zaman Nabi.

Terlepas dari hal tersebut. pagelaran peresean  umumnya bagi masyarakat saat ini menjadi sebuah hiburan  yang cukup asik dipandang mata. Di beberapa daerah kawasan wisata, presean juga sebuah Pagelaran yang cukup menarik minat para wisatawan manca Negara untuk berkunjung kedaerahnya.

Kali ini Pagelaran peresean yang diselenggarakan oleh panitia dusun tangga desa selengen kecamatan kayangan KLU ini adalah sebagai ajang penggalangan dana untuk pembangunan tembok pagar keliling SD Filial yang ada didusun Tangga.

 SD filial ini telah dibangun 10 tahun yang lalu bernaung di SD Induknya yaitu SDN 3 selengen yang berada didusun Sangiang Sambi Jengkel Timur desa Selengen Kecamatan Kayangan, dengan jumlah siswa 125 dan guru 8 orang  belum sepenuhnya mendapatkan perhatian dari pemerintah. Buktinya sejak sekolah ini didirikan belum didefinifkan menjadi sekolah yang mandiri.

“Mungkin karena tempat kami terpelosok sehingga luput dari perhatian pemerintah, makanya kami berinisitif membantu pemerintah dengan menggalang dana melalui presean ini”  ungkap Surdip Tokoh masyarakat setempat.

Hal senada juga dikatakan Luji selaku ketua panitia penyelenggara Pagelaran ini, menyatakan bahwa, pagelaran ini disamping merupakan sarana untuk pelestarian budaya, kami juga ingin menunjukkan kepedulian terhadap lembaga pendidikan yang ada dilingkungan kami,”ungkapnya.

“Ini adalah sebgai bentuk dukungan kami kepada program  pemerintah dengan menggalang dana melalui Pagelaran presean ini untuk membangun tembok pagar keliling SD Filial yang ada didusun kami ini.”tambahnya.

Dari hasil penjualan tiket tanda masuk sebesar Rp. 5.000 per orang inilah nantinya dana yang terkumpul oleh panitia akan digunakan untuk pembangunan tembok pembatas sekolah tersebut.

Kapolsek Kayangan Ipda. Komang Sugatha,ketika dihubungi via telepon celulernya mengatakan bahwa, memang benar panitia pagelaran Presean dusun Tangga mengajukan permohonan ijin penyelenggaraannya, yang rencananya berlangsung selama 3 bulan.

“Pada prinsipnya kami menyetujui permohonan  ijinnya, yang penting kegiatan ini dapat dijamin keamanannya, “ungkap Kapolsek berkumis ini.

 Untuk menjamin keamanan kegiatan tersebut,  Kapolsek Kayangan juga menurunkan anggotanya ke lokasi keramaian untuk mengamankan kegiatan  dimakud.
 Pagelaran presean ini dilaksanakan pada hari rabu sore mulai dari jam 3  s /d jam 6 sore,  berlangsung selama 3 bulan kedepan.

 “Pagelaran presean ini kami menghadirkan jawara-jawara tangguh dan pendekar-pendekar( pepadu ) psesean dari seluruh penjuru lombok, baik itu lombok barat, kota mataram, lombok tengah, dan lombok timur.”kata Luji disela-sela kerumunan orang sementara menunggu para jawara tampil.

Hiruk pikuk sorak sorai saat pertandingan ini berlangsung memberi kepuasan  tersendiri khususnya para penggemar dan pecandu presean. Ribuan pengunjung memadati lapangan dusun tangga ini. Hari semakian sore pertandingan semakin seru  tiketpun habis terjual. Hasil perolehan penjualan tiket setiap kali pagelaran presean ini untung dan rugi sudah barang tentu pasti ada.

 “ Keseringanya sih rugi  namun malam harinya kami gelar joget ale-ale untuk menutupi kerugian pada pagelaran presean” kata Surdip dipenghujung acara ini.
( Hasanul MTQ )